Ini Sosok Tegar Rafi, Taruna STIP Jakarta yang Hajar Juniornya sampai Tewas, Kini Jadi Tersangka
Polisi menetapkan Tegar Rafi Sanjaya (21), taruna tingkat 2 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta sebagai tersangka penganiayaan yang menyebabkan juniornya Putu Satria Ananta Rustika (19) meninggal dunia.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Utara menetapkan Tegar Rafi Sanjaya (21), taruna tingkat 2 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta sebagai tersangka penganiayaan yang menyebabkan juniornya Putu Satria Ananta Rustika (19) meninggal dunia.
"Kami melakukan pemeriksaan dalam 24 jam dan menetapkan 1 orang pelaku yang menyebabkan taruna tingkat 1 meninggal dunia," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, Sabtu (4/5/2024).
Ia menuturkan, Tegar ditetapkan sebagai tersangka usai petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kemudian pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 36 orang baik dari pengasuh, taruna, pihak kampus, dokter kampus sampai ahli.
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran / STIP Jakarta dibawah Kemenhub (Wartakotalive/M Rifqi Ibnumasy)
"Kami menyimpulkan setelah melakukan sinkronisasi data yang ada dan hasilnya mengerucut pada tersangka ini," kata Gidion.
Motif pelaku melakukan aksi itu adalah sebagai tradisi penindakan yang dilakukan taruna senior kepada taruna junior yang melakukan kesalahan.
"Penindakan ini dilakukan dengan aksi represif atau aksi kekerasan yang menyebabkan kematian pada korban," ucapnya.
Pelaku dijerat dengan Pasal 338 juncto subsider Pasal 351 ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun.
"Ini pelaku tunggal yang melakukan aksi ini," ucap mantan Kapolres Metro Bekasi tersebut.
Kronologi kejadian
Diberitakan sebelumnya, mahasiswa tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) berinisial PSA meninggal dunia usai dianiaya seniornya bernama Tegar Rafi Sanjaya Jumat (3/5/2024) sore.
Tegar merupakan mahasiswa STIP tingkat 2 yang merasa kesal melihat juniornya mengenakan kaos olahraga.
Hal itu diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan.
Saat itu korban bersama empat temannya turun ke lantai dan bertemu dengan pelaku yang merupakan mahasiswa tingkat 2.
"Kemudian T ini nanya siapa yang nyuruh pakai baju olahraga ke gedung pendidikan lantai 3 masuk ke kelas kelas," terangnya, Sabtu (4/5/2024).
Selanjutnya, kata Gidion, korban bersama teman-temannya diajak ke kamar mandi lantai 2 dan lima orang mahasiswa tingkat I itu disuruh baris.
Barisan pertama diisi oleh korban, kedua Angga, ketiga Dicky, keempat Jeremy dan kelima Reski.
Kemudian korban di pukul dengan tangan mengepal oleh Tegar sebanyak 5 kali kearah ulu hati hingga lemas dan terjatuh.
"Setelah memukul teman-teman korban disuruh pergi meninggalkan lokasi, ada seniornya melihat korban di kamar mandi dan langsung dibawa ke klinik," terangnya.
Saat dibawa ke klinik nyawa korban sudah tidak bisa tertolong lagi alias meninggal dunia.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara meninggal dunia diduga dianiaya oleh seniornya beberapa waktu lalu.
Paman korban, Nyoman Budi Arto mengatakan, pihak keluarga mendapatkan kabar siswa berinisial P itu meninggal dari pihak kampus, Kamis (2/5/2024) pagi.
Ia mengaku belum mendapatkan tanggapan dari pihak tempat keponakannya mengenyam pendidikan.
"Belum, saya baru tiba di Jakarta, hari ini saya mau minta pertanggung jawaban kampus. Sama saya tuntut pelaku, anak saya sehat banget, dipukulin sampai pingsan di toilet," tegasnya, Sabtu (4/5/2024). (m26)
Sumber : wartakota
Lihat Juga : Update Banjir-Longsor Luwu: Akses ke Latimojong Terputus, Warga Terisolir