Jemaah haji Indonesia diimbau membiasakan minum oralit agar terhindar dari dehidrasi
Jamaah calon haji mengikuti manasik di Alun-alun Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (4/5/2024). Manasik haji tersebut untuk membantu jemaah memahami urutan dan tata cara pelaksanaan ibadah haji dimana berdasarkan data Kementerian Agama Jombang ada sebanyak 1.169 calon jamaah haji yang akan diberangkatkan pada 27 Mei 2024, satu orang diantaranya gagal berangkat karena meninggal dunia. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/wpa.(ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
JAKARTA, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) Madinah Karmijono mengimbau jemaah haji Indonesia membiasakan diri minum oralit untuk mencegah dehidrasi.
Mengingat suhu udara di Arab Saudi jauh berbeda dengan Indonesia, yakni berkisar 39 hingga 40 derajat celcius.
"Anjuran ini kami sosialisasikan kepada seluruh jemaah haji. Bahkan saya berharap jemaah yang masih ada di Tanah Air yang nanti akan berangkat, dapat membiasakan diri untuk minum oralit," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (25/4/2024).
Karmijono juga menggelar kegiatan sosialisasi Gemar Minum Oralit di salah satu pemondokan jemaah haji di Madinah, Kamis (23/5/2024).
Karena menurut dia, penyakit yang timbul seringkali disebabkan oleh dehindrasi. Begitu juga penyakit komorbid yang kambuh akibat kurang minum.
"Karena dia dehidrasi, sehingga penyakit-penyakit yang semula itu tidak pernah kambuh menjadi kambuh," ucapnya.
Anjuran yang diminta Karmijono adalah meminum oralit minimal satu kali sehari satu sachet.
Hal ini diharapkan bisa mencegah dehidrasi saat berkegiatan ibadah di Tanah Suci.
Karmijono juga menjelaskan, 90 persen jemaah haji yang dirawat di KKHI Madinah berawal dari dehidrasi.
"Bahkan yang didiagnosis dengan demensia pun, setelah kita lakukan rehidrasi atau pemenuhan kebutuhan cairannya, sudah kembali normal dan bisa kembali ke kloter masing-masing," kata dia.
"Ada juga yang sudah ikut kloter berangkat ke Makkah dan alhamdulillah sehat walafiat. Jadi kuncinya memang jangan sampai dehidrasi," sambung Karmijono.
Dokter lulusan Universitas Gajah Mada ini mengatakan bahwa distribusi oralit kepada jemaah haji sebenarnya sudah dilakukan sejak sebelum keberangkatan.
"Selama jemaah haji berada di Arab Saudi, oralit ini akan didistribusikan setiap hari. Bahkan di embarkasi pun sudah dibekali oralit di dalam paket kesehatan yang diberikan kepada jemaah," tandasnya.
Hingga Kamis (23/5/2024), dilaporkan jemaah haji yang dirawat di KKHI Madinah berkurang dari sebelumnya berjumlah 27 orang menjadi 15 orang.
Rata-rata jemaah haji yang dirawat mengalami kelelahan sehingga memicu kambuhnya komorbid yang dimiliki.
Selain itu, jemaah yang dirawat adalah mereka yang jarang minum dan terlalu memaksakan diri beribadah di Masjid Nabawi.
Sumber : kompas
Lihat Juga : Usai Membunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut untuk Kelabui Polisi