https://chondredragnet.com/ichWvkeURV9piH/83281 https://457578.click-allow.top/ Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120 - Banyak Berita

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Kota Terlarang di Beijing, China.(UNSPLASH/LING TANG)

KOMPAS.com - Sebagian kota-kota besar di China terancam tenggelam pada 2120 akibat penyerapan air tanah masif, beratnya beban bangunan, serta infrastruktur perkotaan. 

Hal itu terungkap lewat sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Science, pada Kamis (18/4/2024). 

Dikutip dari New York Times, beberapa kota yang terancam tenggelam hampir 100 tahun mendatang di antaranya kota besar seperti Beijing, Tianjin, kota-kota di bagian timur China, serta wilayah di sepanjang pantai. 

Selain beberapa faktor pemicu penurunan permukaan tanah di atas, ancaman lingkungan ini kian nyata dengan penurunan kenaikan permukaan air laut secara global. 

Penurunan permukaan tanah lebih dari 3 milimeter per tahun 

Studi di atas dilakukan dengan cara mengukur penurunan permukaan tanah di setiap kota di China dengan populasi lebih dari 2 juta orang selama periode 2015-2022. 

Dari 82 kota yang diteliti para ahli, sebanyak 45 persen wilayah mengalami penurunan permukaan tanah lebih dari 0,1 inci (3 milimeter) per tahun. 

Sedangkan 16 persen wilayah lainnya mengalami penurunan permukaan tanah lebih dari 0,4 inci (10 mm) per tahun. 

Kota-kota besar tersebut merupakan rumah bagi tiga perempat populasi perkotaan di China, yang berpenduduk 920 juta orang pada 2020. Jumlah populasi ini terbesar di dunia. 

"Penurunan permukaan tanah tampaknya terkait dengan berbagai faktor seperti pengambilan air tanah dan beratnya beban bangunan," tulis para peneliti dalam studi tersebut dilansir dari Live Science. 

"Gedung-gedung bertingkat tinggi bermunculan, sistem jalan meluas, dan air tanah digunakan dengan sangat masif," sambungnya.

Penurunan tanah penyebab kota-kota tenggelam 

Meskipun sudah diketahui bahwa kota-kota di China mengalami penurunan tanah, penelitian ini memberikan gambaran awal persoalan ini dalam skala nasional. 

Berikut beberapa faktor yang kemungkinan menjadi penyebab signifikan tenggelamnya kota-kota besar di China: 

  • Eksploitasi air tanah 

Para peneliti menggunakan data dari satelit Sentinel-1, yang mengukur perubahan vertikal di permukaan Bumi dengan instrumentasi Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). 

Selain itu, mereka juga menggabungkan hasil pergerakan tanah dengan penilaian air tanah dari sumur pemantauan beserta data berat bangunan. 

"Selain pola penurunan permukaan tanah secara nasional, kami mengidentifikasi beberapa faktor alam dan manusia yang terkait dengan penurunan permukaan tanah," tulis tim peneliti.

Faktor alam termasuk kondisi geologis setiap kota, kedalaman batuan dasar, yang memengaruhi jumlah beban yang dapat ditahan oleh tanah tanpa tenggelam. 

Para peneliti menemukan hubungan yang kuat antara tenggelamnya kota dan hilangnya air tanah, yang meninggalkan celah atau pori-pori di kerak bumi, yang menjadi padat saat beban menumpuk di atasnya. 

"Sebagian besar perubahan air tanah disebabkan oleh antropogenik (faktor perilaku manusia)," tulis para peneliti.

  • Jaringan transportasi perkotaan dan pertambangan 

Peneliti mengatakan, faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan permukaan tanah adalah jaringan transportasi perkotaan. 

Pertumbuhan jaringan transportasi dengan kereta api, termasuk kereta bawah tanah,  menambah beban dan menghasilkan getaran tinggi. 

Selain itu, adanya ekstraksi hidrokarbon dan pertambangan, dapat menciptakan kantong-kantong kosong di dalam tanah yang pada akhirnya mudah runtuh dan memadat. 

Penurunan permukaan tanah mengancam infrastruktur dan manusia dengan membuat tanah tidak stabil dan retak, serta meningkatkan risiko banjir, menurut penelitian tersebut. 

"Kunci untuk mengatasi penurunan permukaan tanah di China terletak pada pengendalian ekstraksi air tanah dalam jangka panjang dan berkelanjutan," tulis peneliti.

Wajah China 100 tahun ke depan 

Tanpa intervensi dan antisipasi, kota-kota di China, khususnya di pesisir timur, kemungkinan besar akan tenggelam di bawah permukaan laut. 

Sebanyak 26 persen wilayah negara tersebut diproyeksikan akan mengalami penurunan permukaan tanah di bawah ambang batas dalam 100 tahun ke depan.  

Pasalnya, saat ini sudah ada sekitar 6 persen daratan China yang berada di bawah permukaan laut. 

"Penurunan permukaan tanah membahayakan integritas struktural bangunan, infrastruktur, serta memperburuk dampak perubahan iklim dalam hal banjir, terutama di kota-kota pesisir," ujar Robert Nicholls. 

Profesor perubahan iklim dari University of East Anglia di Inggris ini sepakat dengan para peneliti yang memproyeksikan sejumlah wilayah di China terancam tenggelam. 

Nicholls sependapat bahwa memperlambat ekstraksi air tanah dapat mencegah penurunan permukaan tanah, seperti yang telah terjadi di Tokyo, Jepang. 

"Tokyo mengalami penurunan permukaan tanah di sekitar area pelabuhan, hingga lima meter pada abad ke-20," kata Nicholls. 

Namun, pada 1970-an, Pemerintah Jepang menyediakan air ledeng bagi warganya. Mereka juga membuat regulasi yang melarang warga menggunakan air tanah atau air tanah. Kebijakan tersebut efektif menekan laju penurunan tanah di Jepang.

Sumber : Kompas

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel